Sobat bloger yang mau tahu tentang konsep
subnetting, mari kita sama-sama belajar disini, ngak perlu malu ya, mbak atau
mas bro klo mau belaja,. hehehhe,, biar lebih nyantai sambil belajarnya
sediakan kopi secangkir …. Srruuuuppppp !! hehehe… ayo mulai !
Subnetting adalah termasuk materi yang banyak
keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi
student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program CNAP
(Cisco Networking Academy Program). Untuk menjelaskan tentang subnetting, saya
biasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan analogi yang sudah kita kenal di
sekitar kita. Artikel ini sengaja saya tulis untuk rekan-rekan yang sedang
belajar jaringan, yang mempersiapkan diri mengikuti ujian CCNA, dan yang sedang
mengikuti pelatihan CCNA 1.Setelah selesai membaca ini, silakan lanjutkan
dengan artikel Penghitungan
Subnetting, Siapa Takut?.
Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus
dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan
bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah
nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun
kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak,
tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian
diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi
nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga
ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta
setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola
wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:
Konsep seperti inilah sebenarnya konsep
subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya
suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing
divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi
dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu
network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl
Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah
seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan
Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas
mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan
ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET,
masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.
Terus apa itu SUBNET MASK?
Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi
jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang
berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua
itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang
saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT,
atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki
subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP
Address adalah sbb:
CLASS
|
OKTET PERTAMA
|
SUBNET MAS DEFAULT
|
PRIVATE ADDRESS
|
A
|
1-127
|
255.0.0.0
|
10.0.0.0-10.255.255.255
|
B
|
128-191
|
255.255.0.0
|
172.16.0.0-172.31.255.255
|
C
|
192-223
|
255.255.255.0
|
192.168.0.0-192.168.255.255
|
Setelah anda selesai membaca artikel ini,
silakan lanjutkan dengan membaca artikel perhitungan subnetting lanjutan. Ok ……!!!!
Belum ada tanggapan untuk "KONSEP SUBNETTING, SUSAH NGAK MAS BRO?"
Post a Comment